Rabu, 22 Agustus 2012

0 Pemuda, Icon Perubahan

“Ketika Allah mengutus diriku untuk menyampaikan agama yang bijak ini, maka kaum mudalah yang pertama-tama menyambut saya, sedang kaum tua menentangnya.” (Al-Hadist)

Hadist di atas jelas merupakan sebuah isyarat bagaimana peranan penting para pemuda pada zaman Rasulullah. Para pemuda pada zaman itu adalah para pemuda yang kuat dan tangguh mentalnya, akhlaknya, lagi baik kepribadiannya. Para pemuda yang siap mengusung sebuah perubahan, perubahan dari zaman jahilliah ke zaman yang terang benderang seperti saat sekarang ini. Merupakan produk pemuda binaan Rasulullah yang sangat jauh kepribadiannya jika dibandingkan dengan pemuda yang ada hari ini.
 
“Maka datanglah setelah mereka generasi yang lemah, yang meninggalkan sholat dan mengikuti syahwat, maka mereka akan menemukan jalan kesesatan.” (QS: Maryam: 59)

Di Indonesia perubahan itu tercermin dari sejarah kemerdekaan Negara kita tercinta-Indonesia, enam puluh empat tahun silam. Dan mereka yang membawa perubahan itu adalah kaum-kaum pemuda. Berangkat dari peristiwa Rengasdengklok, dalam keadaan vacuum of power para pemuda mengambil langkah yang tepat dengan membawa Ir. Soekarno ke lokasi Rengasdengklok untuk memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia ini, tidak hanya itu saja peran pemuda dalam pembawa perubahan di Indonesia. Banyak terjadi peristiwa-peristiwa sejarah penting lainnya di Indonesia bahkan dunia yang tentu saja didalangi oleh pemuda. Oleh karena itu, dapatlah ditarik sebuah kesimpulan bahwa sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan Pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikroh, pemuda adalah pengibar panji-panjinya 

Pemuda merupakan sebuah tahapan dalam proses kehidupan manusia sebelum menuju proses kerentaan, ketuaan dan akhirnya meninggalkan dunia ini. Pemuda merupakan orang-orang yang sangat produktif, kreatif dan inovatif dalam menciptakan dan memikirkan hal-hal baru demi kemajuan perubahan. Pemuda menjadi sebuah icon yang akan dipertaruhkan oleh umat di manapun ia berada. Kualitas generasi muda cerminan masa depan umat. Pemuda bagian solusi dari keterpurukan suatu umat, oleh karena itu diperlukan persiapan bagi generasi muda untuk dapat berkompetisi dan mengambil peran yang lebih besar.

Bagaimana kita melihat fenomena pemuda saat ini. Apakah ia jauh dari harapan kita bersama-menjadi solusi demi kehidupan umat ? atau ia menjadi suatu masalah yang timbul sebagai hambatan dalam kehidupan umat ?. Anda-anda sekalianlah yang menjawabnya. Tanyakan pada diri anda sendiri. Apakah anda menjadi bagian dari sebuah solusi atau malah menjadi bagian dari masalah dalam proses perubahan suatu umat bahkan dunia saat ini.

Terlepas dari siapa yang menjadi solusi atau siapa yang menjadi biang kerok permasalahan umat kontemporer, melalui tulisan ini kita dapat melihat lima tipe sifat pemuda. Pertama, apatis-tipe pemuda dengan sifat yang tidak menghiraukan, acuh tak acuh dan tidak peduli terhadap masalah atau peristiwa yang terjadi disekelilingnya. Kedua, Hedonis-tipe pemuda dengan sifat yang mementingkan kesenangan dirinya semata, hanya untuk kesenangan semata-mata, sering berhura-hura. Ketiga, organization oriented-tipe pemuda dengan sifat yang hanya mengorientasikan dirinya dengan berbagai kegiatan keorganisasian, sementara kegiatan akademis kerap dan bahkan diabaikannya sama sekali. Keempat, study oriented-tipe pemuda dengan sifat yang hanya mengorientasikan dirinya dengan berbagai kegiatan akademis, sementara kegiatan sosial atau kemasyarakatan organisasinya diabaikan, kelima, aktivis-tipe pemuda yang memiliki keseimbangan dalam hal baik akademis maupun organisasinya, kedua hal tersebut dijalankannya dengan seseimbang dan sebaik mungkin. Seperti itulah sifat-sifat pemuda yang ada saat ini, anda pasti memiliki salah satu dari tipe ini. Termasuk tipe pemuda yang manakah anda ? Andalah yang menjawabnya. Dan sungguh, tidak ada tipe pemuda yang terbaik, melainkan aktivis.

Ada beberapa ancaman yang menyebabkan terhambatnya kebangkitan para generasi muda, penulis menyebut ancaman-ancaman tersebut dengan sebutan “4S”, yaitu Song, Sport, Sex, dan Snack. Peristiwa hancurnya generasi muda diakibatkan oleh keempat hal tersebut dapat kita lihat dari sejarah Negara Bagian Selatan Eropa - Spanyol. Menurut data yang ada, Negara beribukota Madrid tersebut merupakan sebuah daerah yang sejahtera pada tahun 1487 di bawah pimpinan Panglima Islam Thariq bin Ziyad. Pada zaman itu Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.Namun akhirnya hancur, dikarenakan masyarakat di daerah itu mulai terpengaruh musik, bir, dan pergaulan bebas. Lihatlah bagaimana hancurnya sebuah Negara diakibatkan keempat hal tersebut. Selain itu, sport pun menjadi suatu ancaman yang tidak boleh diabaikan para generasi muda, bagaimana tidak, lihatlah bagaimana Arab Saudi yang terancam didiskualifikasi pada Piala Dunia apabila mereka enggan mengenakan celana pendek pada saat bertanding di lapangan hijau sesuai peraturan FIFA. Padahal sudah jelas, jika mereka mengenakan celana pendek berarti mereka memperlihatkan auratnya, yang sudah jelas dilarang oleh Allah swt.
Negara Indonesia saat ini, banyak melahirkan generasi-generasi muda yang lebih gemar mendengar dan melantunkan music daripada melantunkan bacaan Al-Qur’an, gemar berolahraga namun tidak menutup aurat mereka, gemar pada pergaulan bebas dan tidak memperdulikan etika, gemar dengan segala makanan dan minuman yang haram apapun bentuk dan jenisnya, mulai dari rokok hingga narkoba. Dengan segala ancaman yang ada pada generasi muda saat ini, akankah Indonesia mengikuti keterpurukan Spanyol enam abad silam ? Jika mental para generasi pemuda saat ini tetap demikian, maka bukan hal yang tidak mungkin Indonesia menjadi sebuah Negara yang mencatat sejarah keterpurukannya di kemudian hari akibat generasi muda saat ini. 

Jika kita mengambil benang merah dari segala ancaman tersebut, ada satu hal dan satu kata yang harus dan patut kita perhatikan yaitu “AKHLAK”. Akhlak sebagai suatu masalah sekaligus solusi bagi generasi muda. Akhlak yang baik tentunya akan menciptakan suatu tindakan dan pemikiran yang baik, dan sebaliknya keterpurukan akhlak dapat menghancurkan para generasi muda dan akibat yang lebih komprehensiv adalah kehancuran suatu umat bahkan dunia. Sekarang bayangkan, Bagaimana jadinya apabila pemuda sebagai generasi yang diidam-idamkan memiliki akhlak yang tidak diharapkan ? apa jadinya umat ini ? dan kapan perubahan itu terjadi ?. Kapan generasi pemuda yang dinanti-nantikan itu akan tiba ?.

Kegagalan ataupun keberhasilan bukanlah sebuah isyarat berhentinya sebuah perjuangan. Wahai pemuda masa depan umat dan agama ini terdapat dipundakmu, singsingkanlah lengan bajumu demi tercapainya kemakmuran bangsa, negara serta agama. Jangan biarkan masa mudamu terbuang percuma. Bangkitlah para pemuda harapan itu masih ada.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mata Pena Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates